TELAAH KURIKULUM
Tugas Kesepuluh
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK 1 TENTANG KURIKULUM 2013 TINGKAT
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
A.
KURIKULUM
1.
Jenis Kegiatan (Kompetensi Inti)
KI-1: Menerima ajaran agama yang diautnya.
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Mempercayai
adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya.
|
Ø Menyebutkan
ciptaan-ciptaan Tuhan: manusia, bumi, langit, tanaman dan hewan.
Ø Memberi makanan
kepada hewan: menyiram tanaman, menyayangi sesama teman.
|
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan.
|
Ø Dapat memuji
teman/orang lain
Ø Menghargai hasil
karya teman/orang lain
Ø Menghargai
keunggulan teman/orang lain
|
KI-2: Memiliki perilaku
hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin,
mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun
dalam berinteraksi dalam keluarga, pendidik, dan/atau pengasuh, dan teman.
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan hidup sehat.
|
Ø Menjaga
kebersihan diri sendiri
Ø Membuang sampah
pada tempatnya
Ø Memelihara
lingkungan misalnya, tidak mencoret–coret tembok
|
Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap ingin tahu.
|
Berani
bertanya kepada guru, teman, dan orang lain.
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
|
Ø Sabar menunggu
giliran
Ø Mendengarkan
guru dan teman bicara
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap estetis
|
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk
melatih kedisiplinan.
|
Datang
ke sekolah tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain bicara) untuk melatih kedisiplinan
|
Ø Sabar menunggu
giliran
Ø Mendengarkan
guru dan teman berbicara
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan kemandirian.
|
Ø Memelihara milik
sendiri
Ø Mampu
mengerjakan tugas
Ø Berani
mempertahankan pendapat
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika dimintai
bantuannya.
|
Ø Meminjamkan
miliknya dengan senang hati
Ø Menggunakan
barang orang lain dengan hati-hati
Ø Mau berbagi
miliknya, misal: makan, mainan, dll
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika dimintai bantuannya.
|
Ø
Meminjamkan miliknya dengan senang hati
Ø
Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati
Ø Mau berbagi
miliknya, misal: makan, mainan, dll
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama.
|
Membantu teman,
dan menunjukkan rasa empati, menyelesaikan tugas dengan kelompok
|
Memiliki
perilaku yang dapat menyesuaikan diri.
|
Ø Mengucapkan doa-doa
pendek
Ø Mau berpisah
dengan ibu
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan tanggung jawab.
|
Menyelesaikan
tugas yang diberikan guru
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap jujur.
|
Bersikap
jujur
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan/atau
pengasuh, dan teman.
|
Menggunakan
barang orang lain dengan hati – hati
|
KI-3: Mengenal diri,
keluarga, teman, pendidik, dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi,
seni, dan budaya di rumah, tempat bermain, dan satuan PAUD dengan cara:
mengamati dengan indra (melihat, mencium, meraba, mendengar, merasa); menanya;
mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan; dan mengkomunikasikan
melalui kegiatan bermain.
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Mengenal
kegiatan beribadah sehari-hari.
|
Mulai
mengucapkan do’a-doa pendek dan melakukan ibadah sesuai dengan agama yang di
anutnya
|
Mengenal prilaku baik, sebagai cerminan
akhlak mulia.
|
Berperilaku
sopan, dan peduli melalui perkataan dan perbuatan secara spontan, misal:
mengucapkan maaf, permisi, terima kasih
|
Mengenal
anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motrik kasar dan
motoric halus.
|
Melakukan
berbagai kegiatan motorik kasar dan halus yang seimbang, terkontrol, dan
lincah
|
Mengetahui
cara hidup sehat.
|
Mulai
melakukan hidup bersih dan sehat
|
Mengetahui
cara memecahkan masalah sehari-hari dan berprilaku kreatif.
|
Mampu
memecahkan sendiri masalah sederhana yang dihadapi dibantu oleh orang dewasa
|
Mengenal
benda-benda disekitarnya (nama, warna, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lain.
|
Melakukan
kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan memasangkan benda
dengan pasangannya
|
Mengenal
lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
transportasi).
|
Menyebutkan
tempat di lingungan sekitar
|
Mengenal
lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll).
|
Menunjuk
nama dan kegunaan benda-benda alam
|
Mengenal
teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll).
|
Mengenali
bahan-bahan pembuatan teknologi sederhana
|
Memahami
bahasa reseptif (menyimak dan membaca).
|
Ø Menceritakan
kembali apa yang di dengar dengan kosa kata yang terbatas
Ø Melakukan
perintah sederhana sesuai dengan aturan yang di sampaikan
|
Memahami
bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal).
|
Ø Menceritakan
gambar yang ada di buku
Ø Berbicara sesuai
dengan kebutuhan (kapan harus bertanya, berpenapat)
|
Mengenal
keaksaraan awal melalui bermain.
|
Menulis
huruf-huruf yang dicontohkan dengan cara meniru
|
Mengenal emosi
diri dan orang lain.
|
Menjalin pertemanan dengan anak lain
|
Mengenal
kebutuhan, keinginan, dan minat diri.
|
Meilih
satu macam dari dua sampai tiga pilihan yang tersedia (misalnya: Mainan, Makanan, Pakaian)
|
Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni.
|
Menghhargai
penampilan karya seni anak lain dengan bimbingan (misal, dengan bertepuk
tangan dan memuji
|
KI-4: Menunjukkan yang
diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, music,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku
berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Melakukan
kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa.
|
Melakukan
kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa.
|
Melakukan
kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa.
|
Mulai
menunjukkan sikap mau menolong orangtua, pendidik dan teman
|
Menggunakan anggota
tubuh untuk pengembangan motoric kasar dan halus
|
Ø Menunjukkan
kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan melompat, meloncat,
dan berlari secara terkoordinasi
Ø Melakukan
kegiatan yang menunjukkan anak mampu menangkap bola dengan cepat
|
Mampu menolong
diri sendiri untuk hidup sehat
|
Ø Melakukan
kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenali bagian tubuh yang harus
dilindungi dan cara melindungi dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual
|
Menyelesaikan
masalah sehari-hari secara kreatif
|
Melanjutkan
kegiatan sampai selesai
|
Menyampaikan
tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai hasil karya
|
Melakukan
kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan memasangkan benda
dengan pasangannya
|
Menyajikan
berbagai hasil karya yang berhubungan dengan lingkungan social (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi dan gerak tubuh
|
Menyebutkan
dan mengetahui perlengkapan/ atribut yang berhubungan dengan pekerjaan
orang-orang yang berada disekitarnya
|
Menyajikan
karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah,
air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bernyanyi, dan gerak tubuh
|
Mengungkapkan
hasil karya yang dibuatnya secara sederhana yang berubungan dengan
benda-benda yang ada di lingkungan alam
|
Menggunakan
teknologi sederhana, untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
|
Mengenali
cara bercocok tanam secara modern
|
Menunjukan
kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
|
Ø Menceritakan
kembali apa yang di dengar dengan kosa kata yang terbatas
Ø Melaksanakan
peri tah sederhana sesuai dengan aturan yang disampaikan
|
Menunjukan
kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)
|
Ø Menceritakan
gambar yang ada pada buku
Ø Berbicara sesuai
dengan kebutuhan ( kapan harus bertanya dan berpendapat)
|
Menunjukan
kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
|
Ø Menceritakan isi
buku walaupun tidak sama tulisan dengan bahasa yang diungkapkan
Ø Menghubungkan
benda benda konkret dengan lambing bilangan 1-10
|
Menunjukan
reaksi emosi diri secara wajar
|
Menunjukan
reaksi emosi diri secara wajar
|
Mengungkapkan
kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
|
Memilih
satu dari berbagai kegiatan benda yang disediakan
|
Menunjukan
karya dan aktifitas seni dengan menggunakan berbagai media
|
Menampilkan
karya seni sederhana didepan anak atau orang lain
|
2.
Metode Pembelajaran
Berpikir saintifik adalah kemampuan berpikir dalam memahami masalah,
menganalisa, mencari pemecahannya, dan menghasilkan sesuatu yang inovatif dan
kreatif. Pendekatan saintifik pada PAUD merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengkomunikasikan.
3.
Presentase Lokal, Nasional dan Internasional
Dalam Kurikulum 2013, presentase Nasional lebih banyak ditekankan.
Dibuktikan dengan pembahasan Kompetensi Dasar yang bersifat umum.
B. PETANYAAN DAN JAWABAN
Ü PERTANYAAN
1.
Nyoman Tri Widiani
Dalam
kompetensi inti yang kedua yakni memiliki perilaku hidup
sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri,
peduli, mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam
berinteraksi dalam keluarga, pendidik, dan/atau pengasuh, dan teman. Di
mana di dalamnya terdapat kompetensi dasar yang pertama yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat. Dan pada indikator yang
ketiga disebutkan adalah memelihara lingkungan misalnya, tidak mencoret-coret tembok. Yang
ditanyakan adalah bagaiman cara mengatasi masalah anak yang suka mencoret-coret
dan bahkan mencoret tembok? Yang pada kenyataannya pada anak di usia PAUD
merupakan masa senang-senangnya anak untuk mencoret di mana pun. Kalau kita
marahi nantinya akan berpengaruh kepada psikologi anak tersabut.
2.
Kholilolloh
Menurut
kelompok 1, kurikulum 2013 ini berat atau tidak untuk tingkatan PAUD? Sudah
dijelaskan semua keempat kompetensi inti yang ada, khususnya pagda kompetensi
inti yang kedua apakah paserta didik mampu melakukan semua kompetensi inti yang
sudah ada?
3.
Putu Sumerta Adi Puta
Dalam
kurikulum 2013 disebutkan metode yang umum digunakan adalah metode saintifik. Begitu
juga dengan pada kurikulum di PAUD metode yang digunakan adalah metode
pembelajaran saintifik. Berpikir saintifik adalah
kemampuan berpikir dalam memahami masalah, menganalisa, mencari pemecahannya,
dan menghasilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif. Pendekatan saintifik pada
PAUD merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan. Yang ditanyakan adalah apakah pada
kenyataannya dilapangan metode saintifik ini berjalan di PAUD? Contohnya dalam
bertanya, apakah siswa mampu bertanya kepada guru dalam pross pembelajaran?
4.
Made Edi Suastawa
Menurut
kelompok 1, apakah ada metode lain yang mungkin digunakan dalam tingkatan PAUD
selain metode saintifik?
5.
Herman Susanto
Bagaimana
cara mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam tingkatan PAUD ini?
Apakah ada ujian sejenis ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester
(UAS), atau bahkan ujian nasional (UN)?
6.
Destiara Aulia Citra
Bidang seni apakah yang
paling ditekankan dalam bidang seni yang ada di TK Aisyiyah Busthanul Atfal
Singaraja ini?
Ü JAWABAN
1.
Febri Indra Laksmana
Pada indikator
ketiga mengenai memelihara lingkungan misalnya tidak mencoret-coret tembok,
disini anak akan diberikan pengarahan serta pengertian oleh gurunya agar tidak
mencoret-coret di tembok serta menjaga kebersihan lingkungan. Kita tidak perlu
memarahi atau membentak jika menemukan anak yang suka mencoret-coret tembok
karena hal itu memang akan berpengaruh pada psikologi anak. Caranya ialah
dengan memeberikan media yang bisa mereka gunakan untuk mencorat-coret misalnya
kertas atau semacamnya kepada anak tersebut. Pada dasarnya anak yang suka
mencoret memiliki kreativitas yang tinggi sehingga memerlukan bimbingan yang
lebih untuk mengarahkan kemampuan corat-coretnya.
2.
Rido Amriadi
Seperti yang diajarkan pada kurikulum K13
PAUd ini, tentu kurikulum atau materi yang diajarkan sesuai dengan tingkatan
sang anak di Paud. Dan menurut kami K13 ini tidaklah berat untuk diterapkan di
Paud itu sendiri. Yang dimana keempat Kompetensi intinya lebih ke hal yang
mendasar dan mungkin sudah didapatkan di dalam lingkup keluarganya, seperti kompetensi
inti mengenal agama yang di anutnya, memiliki perilaku hidup sehat, berperilaku
jujur, dan mengenal diri, keluarga, dan pendididik nya. Hal ini kan mungkin
sudah diajarkan terlebih dahulu dalam keluarga, dan karna ada juga di K13 itu
berarti anak Cuma mengembangkannya saja.
Dan
untuk KI (kompetensi dasar) ke-2 mampu atau tidak melakukannya? Menurut kami ya
tentu mampu, dilihat dari beberapa kompetensi dasar seperti: (1) Memiliki
perilaku yang mencerminkan hidup sehat, indikatornya Membuang sampah pada
tempatnya. (2) Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu, indiktornya berani bertanya. (3) Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri, indikatornya berani maju ke
depan. Nah dari beberapa kompetensi dasar ini di tingkat PAUD pasti bisa
terlaksana dan untuk anaknya juga tentu bisa melakukannya dan ditanamkan dalam
dirinya juga. Seperti itu.
3.
Nurur Rahamn
Tentunya
berjalan ya, di lapangan pada kenyataannya metode agar peserta didik aktif
dalam bertanya itu memang benar terjdi atau terlaksana. Menurut kelompok 1,
dalam semua kurikulum yang ada peserta didik aktif dalam bertanya itu memang
terjadi. Berdasarkan pengalaman saya pernah ikut masuk di PAUD peserta didik
itu aktif dan selalu bertanya di saat mereka disuru untuk melakukan sesuatu
kegiatan. Contohnya dalam menggambar atau mewarnai, peserta didik selalu
bertanta mau buat apa, mau diwarnai apa kepada guru. Peristiwa itulah bukti
bahwa metode saintifik dalam kurikulim 2013 untuk tingkat PAUD ini dapat
terlaksana.
4.
Nurul Iman
Karena di TK Aisyiyah
Busthanul Atfal Singaraja menggunakan kurikuum 2013 dalam proses
pembelajarannya, jadi mereka menggunakan metode saintifik. Selain metode
saintifik, pada PAUD juga diterapkan metode pembeljaran tematik. Metode
pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan berbagai bahasan
dari kompetensi dasar secara terintegrasi kedalam satu tema. Pembelajaran pada
PAUD memiliki ciri khas yaitu tidak dilaksanakan secara terpisah untuk setiap
bidang pengembangan tetapi disajikan secara terpadu dan menyeluruh sebagaimana
karakteristik berpikir anak yang masih bersifat holistik artinya anak masih melihat
segala sesuatu secara keseluruhan, tidak terpisah – pisah dan belum terfokus
pada unsur-unsur tertentu.
Pembelajaran
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara
aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman
langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
5.
Kadek Susila Priangga
Pada
tingkat PAUD cara yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta
didik adalah dengan cara evaluasi. Pada setiap pertemuan tentunya akan diadakan
evaluasi yang nantinya akan dikalkulasi sehingga guru akan mengetahui
perkembangan siswanya. Pada PAUD setahu saya tidak diterapkan UAS maupun UN,
namun mereka menggunakan rapot sebagai hasi akhir dari kegiatan pembelajaran
dan dari rapot tersebutlah guru maupun orang tua akan mengetahui sejauh mana
kemampuan serta kreativitas anaknya.
6.
Nouval Aiman
Seni yang ditekankan pada
TK yaitu mencakup semua jenis seni mulai dari seni musik, seni rupa, seni tari,
dan lain sebagainya. Karena seni disini bertujuan untuk menciptakan sesuatu
yang kreatif. Pada PAUD pelajaran seni merupakan kegiatan yang lebih melibatkan
kemampuan motorik halus. Aspek perkembangan fisik atau motorik bertujuan untuk
melatih gerak kasar dan halus, untuk meningkatkan kemampuan mengelola, dan
mengontrol gerak tubuh dan koordinasi.
Bahan
Bacaan:
Materi Kuliah Telaah
Kurikulum – Pertemuan Ketujuh, Presentasi Kelompok 1 [Febri Indra
Laksmana, Nouval Aiman, Nurul Iman, Kadek Susila Priangga, Nurur Rahman, dan
Rido Amriadi] (12 Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar