Senin, 14 Desember 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK




PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pertemuan Keempat Belas
POTENSI DIRI IQ, EQ, SQ DAN AQ
Setiap individu memiliki potensi diri, dan tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Potensi diri dibedaan menjadi dua bentuk yaitu potensi fisik dan potensi mental atau psikis. Potensi fisik yang dimaksud dalam kesempatan kali ini adalah menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh, wajah, dan ketahanan tubuh, sedangkan Potensi psikis berhubungan dengan IQ (Intelegensi Quotient), EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient ).
Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, prilaku dan psikologis yang dimiliki.
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental.
Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:
ü  Diri fisik               : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
ü  Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan.
ü  Diri sosial             : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
ü  Konsep diri          : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.
A.    Potensi Diri Fisik
Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara.
B.     Potensi Diri Psikis
Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang adalah sebagai berikut ini:
a.      Intelegent Quotient (IQ) atau Kecerdasan Intelektual
IQ merupakan kependekan dari Intelligence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analitis (kemampuan menganalisa), logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, IQ berkaitan pada keterampilan berbicara, kesadaran akan sesuatu di sekelilingnya dan penguasaan matematika.
Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir, mengolah dan berusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara maksimal secara terarah. Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas (Dalam Habsari 2004:3) membagi ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dalam enam macam, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Kecerdasan fisual/spesial (kecerdasan gambar)
2.      Kecerdasan verbal/linguistik (kecerdasan berbicara)
3.      Kecerdasan music
4.      Kecerdasan logis/matematis (kecerdasan angka)
5.      Kecerdasan interpersonal (cerdas diri).
6.      Kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul)
b.      Emosi Quottient (EQ) atau Kecerdasan Emosi
EQ adalah kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi, yaitu arah ke dalam (personal) dan arah ke luar (interpersonal). Personal ialah komunikasi yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), menghargai diri sendiri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery).
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain. Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka kerja kecakapan ini, yaitu:
1)      Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
2)      Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
3)      Pengaturan diri yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi.
4)      Motivasi yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi, berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
5)      Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
6)      Empati yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
7)      Ketrampilan sosial yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yang dikehendaki pada orang lain. kecakapan ini meliputi pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.
c.       Spiritual Quotient (SQ) atau Kecerdasan Spiritual
SQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup. Hal ini menyangkut hubunganmu dengan Tuhan
SQ adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus Nggermanto, Quantum Quotient, 2001). Menurut Damitri Mhayana dalam Habsari, 2004.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
Ø  Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
Ø  Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
Ø  Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
Ø  Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.
d.      Adversity quotient (AQ) atau Kecerdasan dalam Menghadapi Kesulitan
AQ adalah kemampuan seseorang saat menghadapi segala kesulitan. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapi kesulitan tersebut, sebagian orang lainnya mudah takluk dan menyerah.
AQ adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat:
1.      Tinakat Quitrers (orang yang berhenti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ-nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.
2.      Tingkat Campers (orang yang berkemah). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang. Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.
3.      Tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climbers adalah orang yang memiliki AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.





Bahan Bacaan:
Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik – Pertemuan Keempat Belas, Jajang Suryana (24 November 2015)
_____. 2014. Pengertian Potensi Diri IQ EQ AQ dan SQ. Terdapat pada: http://www.iptek.info/2014/10/pengertian-potensi-diri-iq-eq-aq-dan-sq.html (diakses tanggal 30 November 2015, pukul 22:48 WITA)

Nugraha, Ayin. 2014. Pengertian IQ, EQ, SQ, AQ, dan ESQ. Terdapat pada: http://ainnyan.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-iq-eq-sq-aq-dan-esq.html (diakses tanggal 30 November 2015, pukul 22:57 WITA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar