Senin, 14 Desember 2015

STOPMOTION

STOPMOTION
TUGAS KELOMPOK PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK


Oleh:
Febri Indra Laksmana
Nouval Aiman
Nurul Iman
I Kadek Susila Priangga
Nurur Rahman
Rido Amriadi


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tugas Keduabelas
TUTORIAL MEMBUAT STOPMOTION DENGAN TEKNIK MENEMPEL, MELIPAT, MENGGUNTING DAN MERAKIT
Tujuan utama mempelajari keterampilan menempel, melipat, menggunting maupun merakit pada siswa adalah untuk mengembangkan kecakapan visual dan meningkatkan kualitas rasa seni melalui berkarya dan mengamati lingkungan sekitar. Kecakapan visual atau sering disebut intelegensi visual (visual Intelligence) adalah kemampuan menanggapi dan memahami bentuk secara cepat. Kemampuan pemahaman bentuk berkembang seiring dengan perkembangan otak, pikiran dan perasaannya. Manfaat kemampuan memahami bentuk sangat banyak, mulai dari kegunaannya untuk belajar, merasakan hingga menangkap objek secara detail. Kegiatan menempel, melipat, menggunting maupun merakit merupakan kegiatan yang biasanya kita temukan di mana saja, bahkan pada anak usia dini pun sudah mulai diajarkan.
Merakit merupakan teknik membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian / beberapa potong bahan dan hasilnya disebut sebagai benda rakitan. Potongan bahan tersebut disambung dengan cara dilem, dilas, dipatri, disekrup, dan dengan cara lain.
Menggunting merupakan kegiatan memotong sesuatu obyek. Kegiatan menggunting ini berguna untuk melatih anak agar mampu menggunakan alat, dan melatih keterampilan memotong objek gambar. Pada anak usia dini, keterampilan yang akan didapat oleh anak dari kegiatan menggunting yaitu keterampilan mengoperasikan alat gunting untuk memotong kertas, keterampilan memotong di tempat yang benar, kecermatan mana yang harus dipotong dan mana yang tidak boleh dipotong, dan kesabaran dalam proses pemotongan yang memakan waktu yang relatif lama.
Menempel merupakan kegiatan lanjutan dari menggunting. Kegiatan merakit, menggunting dan menempel mempunyai tujuan untuk melatih motorik siswa karena dapat diukur dari hasil keterampilan dalam penempelan gambar. Penempelan gambar dikatakan baik jika tepat pada tempat yang telah disediakan berupa bentuk kolom kosong yang terdapat garis pinggirnya untuk membatasi objek gambar yang telah diwarnai.
Sedangkan kegiatan melipat merupakan kegiatan membentuk kertas agar menjadi objek yang diinginkan. Dijepang kegiatan melipat kertas sangat terkenal karena perkembangan kreativitasnya sangat cepat. Seni melipat di jepang dikenal dengan istilah origami.
Dari pengertian kegiatan merakit, menggunting, menempel dan melipat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk melatih motorik halus dan motorik kasar siswa sehingga kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa itu sendiri.
Bahkan dengan menggabungkan beberapa teknik-teknik sederhana tersebut kita dapat menghasilkan sebuah karya seni yang sangat menarik seperti stopmotion. Berikut adalah langkah-langkah membuat karya stopmotion dengan menggabungkan teknik menggunting, menempel, merakit dan melipat.
Ø  Alat dan bahan
Alat
ü  Gunting
ü  Cuter
ü  Penggaris
ü  Kamera
ü  Tripod
ü  Pensil
ü  Spidol
ü  Crayon
Bahan
ü  Kertas koran/majalah bekas
ü  Kertas manila
ü  Kertas origami
ü  Lem
Tabel 1. Alat dan bahan
Ø  Cara membuat
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
  2. Memilih gambar yang sesuai dengan tema pada kertas koran atau majalah bekas yang sudah disiapkan sebelumya.
Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Menggunting gambar yang telah dipilih. Proses pengguntingan dilakukan 2x. obyek yang sudah digunting sebelumnya ditempel kembali pada kertas putih kemudian digunting lagi agar objek terlihat kontras dengan background ketika ditempel pada kertas manila.

Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Memberi tambahan seperti mewarnai objek yang sudah digunting agar gambar terlihat lebih rapi dan estetis.
 
Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Melipat kertas sesuai dengan objek yang dibutuhkan. Teknik melipat ini menggunakan kertas origami.
Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Menata objek yang sudah digunting maupun yang sudah dibuat untuk proses pembuatan stopmotion
Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Membuat stopmotion dengan menggunakan kamera DSLR. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan stopmotion ini adalah kamera tidak boleh digerakkan atau berpindah tempat agar background tidak bergerak sehingga pada saat pembuatan stopmotion kamera harus menggunakan tripod.

Sumber: Dokumentasi kelompok
Pada pembuatan stopmotion ini kami menggunakan aplikasi Cyberlink. Foto yang sudah didapatkan (371 image) disatukan menggunakan aplikasi ini. Kemudian ditambahkan musik agar karya stopmotion lebih menarik.
  1. Kegiatan terakhir yaitu merakit dan menempel gambar yang digunakan dalam pembuatan stopmotion sebagai wujud hasil akhir karya.

Sumber: Dokumentasi kelompok
  1. Dan inilah hasil akhir karya yang kita buat.
Sumber: Dokumentasi kelompok






Bahan Bacaan:
Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik – Pertemuan Keduabelas, Jajang Suryana (10 November 2015)
Jusmani, Deni. 2010. Ruang Lingkup Seni Rupa. terdapat pada http://denijusmani.blogspot.co.id/2010/03/blog-post.html (diakses tanggal 16 November 2015, pukul 19:48 WITA)

_____. 2014. Mewarnai Menggunting Menempel 3M. terdapat pada http://senirupapgpaud.blogspot.co.id/2014/10/mewarnai-menggunting-menempel-3m-a.html (diakses tanggal 16 November 2015, pukul 20:04 WITA)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK




PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pertemuan Keempat Belas
POTENSI DIRI IQ, EQ, SQ DAN AQ
Setiap individu memiliki potensi diri, dan tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Potensi diri dibedaan menjadi dua bentuk yaitu potensi fisik dan potensi mental atau psikis. Potensi fisik yang dimaksud dalam kesempatan kali ini adalah menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh, wajah, dan ketahanan tubuh, sedangkan Potensi psikis berhubungan dengan IQ (Intelegensi Quotient), EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient ).
Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, prilaku dan psikologis yang dimiliki.
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental.
Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:
ü  Diri fisik               : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
ü  Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan.
ü  Diri sosial             : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
ü  Konsep diri          : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.
A.    Potensi Diri Fisik
Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara.
B.     Potensi Diri Psikis
Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang adalah sebagai berikut ini:
a.      Intelegent Quotient (IQ) atau Kecerdasan Intelektual
IQ merupakan kependekan dari Intelligence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analitis (kemampuan menganalisa), logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, IQ berkaitan pada keterampilan berbicara, kesadaran akan sesuatu di sekelilingnya dan penguasaan matematika.
Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir, mengolah dan berusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara maksimal secara terarah. Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas (Dalam Habsari 2004:3) membagi ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dalam enam macam, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Kecerdasan fisual/spesial (kecerdasan gambar)
2.      Kecerdasan verbal/linguistik (kecerdasan berbicara)
3.      Kecerdasan music
4.      Kecerdasan logis/matematis (kecerdasan angka)
5.      Kecerdasan interpersonal (cerdas diri).
6.      Kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul)
b.      Emosi Quottient (EQ) atau Kecerdasan Emosi
EQ adalah kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi, yaitu arah ke dalam (personal) dan arah ke luar (interpersonal). Personal ialah komunikasi yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), menghargai diri sendiri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery).
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain. Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka kerja kecakapan ini, yaitu:
1)      Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
2)      Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
3)      Pengaturan diri yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi.
4)      Motivasi yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi, berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
5)      Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
6)      Empati yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
7)      Ketrampilan sosial yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yang dikehendaki pada orang lain. kecakapan ini meliputi pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.
c.       Spiritual Quotient (SQ) atau Kecerdasan Spiritual
SQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup. Hal ini menyangkut hubunganmu dengan Tuhan
SQ adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus Nggermanto, Quantum Quotient, 2001). Menurut Damitri Mhayana dalam Habsari, 2004.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
Ø  Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
Ø  Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
Ø  Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
Ø  Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.
d.      Adversity quotient (AQ) atau Kecerdasan dalam Menghadapi Kesulitan
AQ adalah kemampuan seseorang saat menghadapi segala kesulitan. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapi kesulitan tersebut, sebagian orang lainnya mudah takluk dan menyerah.
AQ adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat:
1.      Tinakat Quitrers (orang yang berhenti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ-nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.
2.      Tingkat Campers (orang yang berkemah). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang. Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.
3.      Tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climbers adalah orang yang memiliki AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.





Bahan Bacaan:
Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik – Pertemuan Keempat Belas, Jajang Suryana (24 November 2015)
_____. 2014. Pengertian Potensi Diri IQ EQ AQ dan SQ. Terdapat pada: http://www.iptek.info/2014/10/pengertian-potensi-diri-iq-eq-aq-dan-sq.html (diakses tanggal 30 November 2015, pukul 22:48 WITA)

Nugraha, Ayin. 2014. Pengertian IQ, EQ, SQ, AQ, dan ESQ. Terdapat pada: http://ainnyan.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-iq-eq-sq-aq-dan-esq.html (diakses tanggal 30 November 2015, pukul 22:57 WITA)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK




PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tugas Ketigabelas
TUTORIAL MEMBUAT GAMBAR EKSPRESIF DENGAN TEKNIK TIUP MENGGUNAKAN PIPET MINUMAN
Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat dengan tujuan menyampaikan atau mengungkapkan perasaan (ekspresi) atau gagasan si penggambar dengan sebebas-bebasnya. Dalam menggambar ekspresif, terdapat beberapa asas menggambar yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Komposisi
Suatu cara menyusun unsur – unsur yang akan membentuk sebuah karya seperti garis, warna, bidang, dan lain-lain sehinggamampu memberi kesan yang harmonis.
  1. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan cara mengatur objek secara serasi dalam bidang gambar sehingga objek utama terlihat jelas.Keseimbangan terbagi atas keseimbangan simestris, yaitu komposisi serasi dua objek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar secara sama, dan keseimbangan asimetris, yaitu keseimbangan yang dibuat dengan meletakkan unsur-unsur yang berbeda, baik ukuran bentuk, maupun jarak.
  1. Proposi
Proposi adalah perbandingan bentuk antara benda satu dan benda yang lainnya. Hal itu dilakukan agar gambar lebih terlihat lebih padu dan enak dipandang.
  1. Irama
Irama adalah kesan gerak yang dihasilkan oleh garis, warna, bentuk, dan tekstur secara berulang (repetition) dan gerakan (movement).
  1. Kesatuan (Unity)
Lesatuan adalah perpaduan unsur-unsur dari berbagai elemen yang ada dan saling berhubungan serta melengkapi sehinga menimbulkan kesan terbentuk dengan baik.
  1. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur pembeda pada gambar agar tidak kelihatan menonton dan membosankan.
Jadi menggambar ekspresif ini sangan berguna bagi anak agar menunjukkan ekspresinya dengan melalui menggambar. Selain itu menggambar ekspresif ini memiliki tujuan untuk melatih motorik halus dan motorik kasar anak sehingga kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi anak itu sendiri.
Berikut ini adalah alat dan bahan serta cara pembuatan gambar ekspresir dengan teknik tiup menggunakan pipet minuman.
Ø  Alat dan bahan
Alat
ü  Kuas
ü  Pipet minuman
ü  Palet (tempat mencampur cat)
ü  Pensil

Bahan
ü  Kertas gambar

ü  Cat Air
ü  Air
Tabel 1. Alat dan bahan
(Sumber: Dokumentasi penulis)

Ø  Cara membuat
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan gambar ekspresif dengan teknik tiup menggunakan pipet minuman.
  2. Melakukan sketsa pada bidang gambar yang sudah tersedia.
Sumber: Dokumentasi penulis
  1. Kemudian adalah menentukan da sekaligus pencampuran warna yang akan digunakan sesuai sketsa yang sudah dibuat tadi.

Sumber: Dokumentasi penulis
  1. Setelah itu proses pewarnaan secara tipis dengan teknik tiup dilakukan untuk menentukan letak warna sasuai dengan sketsa yang sudah dibuat.
 
Sumber: Dokumentasi penulis
  1. Kemudian pewarnaan keseluruhan gambar ekspresif dengan teknik tiup sesuai dengan sketsa.



Sumber: Dokumentasi penulis
  1. Terakhir proses finishing. Yaitu penyempurnaan gambar ekspresif yang kita buat dengan memperjelas warna yang perlu diperjelas.

Sumber: Dokumentasi penulis
  1. Dan inilah hasil gambar ekspresif yang saya buat dengan teknik tiup menggunakan pipet minuman.


Sumber: Dokumentasi penulis





Bahan Bacaan:
Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik – Pertemuan Ketigabelas, Jajang Suryana (17 November 2015)
Intan, Opang. 2015. Gambar Ekspresif Pengertian dan Asas. Terdapat pada https://opangintan.wordpress.com/2015/05/03/gambar-ekspresif-pengertian-dan-asas/ (diakses tanggal 09 November 2015, pukul 22:44 WITA)