TELAAH KURIKULUM
Tugas Keenam
KURIKULUM
2013 SENI BUDAYA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KELAS X
Pada
umumnya dalam mata pelajaran Seni Budaya di tingkat sekolah menengah atas (SMA)
terdapat empat bidang kesenian, yaitu: seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Kali ini akan kita membahas sedikit tentang kurikulum 2013 seni
budaya pada tingkat sekolah menengah atas (SMA) untuk kelas X.
A. SENI BUDAYA
1.
Seni
Rupa
Sesuai
dengan yang disebutkan di atas dalam seni budaya terdapat empat bidang kesenian
yang dibahas. Pertama kita akan membahas kurikulum seni rupa untuk tingkat SMA
kelas X.
Terdapat
delapan jenis dan bentuk kegiatan dalam bidang seni rupa, di antaranya adalah memahami
bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa; menerapkan jenis,
simbol, dan nilai estetis dalam konsep seni rupa; memahami pameran karya seni
rupa; memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni
rupa; membuat
karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model; membuat karya seni rupa tiga dimensi
berdasarkan melihat model;
memamerkan
hasil karya seni rupa; dan membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai
jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil pengamatan.
Setelah ada beberapa jenis dan
bentuk kegiatan dalam bidang seni rupa terdapat pula beberapa indikator utama
yang dapat mendukung terlaksananya semua jenis dan bentuk kegiatan yang ada.
Berikut adalah indikator utama dalam bidang seni rupa:
TEORI
|
PRAKTIK
|
APRESIASI
|
• Memahami
bahan, media dan
teknik dalam proses berkarya seni rupa
• Memahami
pameran karya seni rupa
• Memahami,
jenis, simbol fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa
|
• Menerapkan
jenis, simbol, fungsi
dan nilai estetis dalam konsep seni rupa
• Membuat karya
seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat
model
• Membuat karya
seni rupa tiga dimensi berdasarkan
melihat model
• Membuat
tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai
estetis berdasarkan hasil pengamatan
|
Memaerkan
hasil karya seni rupa
|
Tabel
1. Indikator utama seni rupa
2. Seni Musik
Sama
dengan seni rupa, di dalam seni musik juga terdapat delapan jenis dan bentuk
kegiatan pembelajaran, di antaranya adalah memahami karya musik berdasarkan
simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya; menganalisis karya musik berdasarkan
simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya; emahami rancangan pagelaran musik; enganalisis
karya-karya musik dan kegiatan pagelaran musik; enyanyikan lagu-lagu
berdasarkan jenisnya; menampilkan
permainan musik berdasarkan jenisnya;
mempergelarkan
musik dengan memperhatikan nilai-nilai estetis; dan membuat tulisan tentang
beragam musik dan lagu-lagunya.
Indikator
utama dari seni musik adalah seperti tabel di bawah ini:
TEORI
|
PRAKTIK
|
APRESIASI
|
•
Memahami karya musik berdasarkan
simbol, jenis, nilai
estetis dan fungsinya
• Memahami
rancangan pagelaran
|
•
Menganalisis karya musik berdasarkan simbol,
jenis, nilai estetis dan fungsinya
•
Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan
pagelaran seni
•
Menyanyikan lagu-lagu berdasarkan
jenisnya
• Membuat
tulisan tentang beragam musik dan lagu-lagunya
|
• Menampilkan
permainan musik
berdasarkan jenisnya
• Mempergelarkan
musik dengan memperhatikan nilai-nilai estetis
|
Tabel
2. Indikator utama seni musik
3.
Seni Tari
Terdapat delapan pula jenis dan bentuk kegiatan,
yaitu memahami
konsep, teknik dan prosedur dalam meniru ragam gerak dasar tari; menerapkan
simbol, jenis, dan nilai estetis dalam meniru ragam gerak dasar tari; memahami
konsep, teknik dan prosedur dalam pagelaran ragam gerak dasar tari; memahami
simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya dalam kritik tari; menirukan ragam
gerak dasar tari sesuai dengan hitungan/ ketukan, menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai
dengan iringan; mempegelarkan
ragam gerak tari sesuai dengan unsur pendukung pertunjukan; dan membuat tulisan
kritik karya seni tari mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis
berdasarkan hasil pengamatan.
Sedangkan
untuk indikator utamanya adalah:
TEORI
|
PRAKTIK
|
APRESIASI
|
•
Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam meniru
ragam gerak dasar tari
•
Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
pagelaran meniru ragam gerak dasar tari
• Memahami
simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya dalam kritik seni
|
•
Menerapkan simbol, jenis, dan nilai estetis dalam meniru ragam gerak dasar
tari
•
Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan hitungan/
ketukan
• Membuat
tulisan kritik karya seni tari mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai
estetis berdasarkan hasil pengamatan
|
•
Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan
iringan
• Mempergelarkan
ragam gerak dasar tari sesuai dengan unsur pendukung pertunjukan
|
Tabel
3. Indikator utama seni tari
4. Seni Teater
Pada
seni teater indikator utamanya adalah tabel di bawah ini:
TEORI
|
PRAKTIK
|
APRESIASI
|
•
Memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya
teater
•
Memahami pagelaran teater berdasarkan konsep,
teknik dan prosedur
• Memahami
simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya
dalam kritik teater
|
•
Menerapkan simbol, jenis, dan nilai estetis dalam
konsep teater
•
Menerapkan watak tokoh sesuai dengan naskah yang
dibaca
• Membuat
tulisan kritik teater mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis
berdasarkan hasil pengamatan
|
•
Menampilkan teater berdasarkan naskah
• Mempergelarkan
teater sesuai dengan tata pentas
|
Tabel
4. Inditor utama seni teater
B. METODE
PEMBELAJARAN
Pada umumnya dalam kurikulum 2013 metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik. Pendekatan Saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Proses
pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peseta didik secara
aktif mengkonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Metode
pembelajaran saintifik ini memiliki beberapa karakteristik. Dia antaranya adalah:
v Berpusat pada siswa
v Melibatkan keterampilan dalam mengkonstruksi konsep
v Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa
v Dapat mengembangkan karakter siswa
C.
CARA MELAKSANAKAN
Pada kurikulum 2013 tingkat SMA ini terdapat tiga
cara pelaksanaan pembelajarannya, yaitu mengamati (observing);
menanya (questioning); dan mengkomunikasi
(communicating).
1.
Mengamati
(observing)
Kegiatan
pembelajarannya adalah mengamati
dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton dan sebagainya)
dengan atau tanpa alat. Sedangkan bentuk hasil belajarnya
adalah perhatian pada waktu
mengamati suatu objek/ membaca suatu tulisan/ mendengar suatu penjelasan,
catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati.
2.
Menanya (questioning)
Kegiatan pembelajarannya adalah membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami,
informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Sedangkan bentuk hasil belajarnya adalah jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik
(pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik).
3.
Mengkomunikasi
(communicating)
Kegiatan pembelajarannya adalah menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram atau
grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses,
hasil, dan kesimpulan secara lisan. Sedangkan hasil
belajarnya adalah menyajikan
hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi media dan lain-lain.
D. PRESENTASE
LOKAL, NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Dalam Kurikulum 2013, presentase Nasional lebih banyak
ditekankan. Dibuktikan dengan pembahasan Kompetensi Dasar yang bersifat umum.
Bahan Bacaan:
Materi
Kuliah Telaah Kurikulum – Pertemuan Keenam, Presentasi Kelompok
4 [Destiara Aulia Citra, Herman Susanto, I Made Edi Swastawa, Gede Dwitra Natur
Artista, I
Wayan Ginastra, dan Ketut Yogi Permadi] (5 Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar