Selasa, 20 Mei 2014

POSISI PAKEM PADA SENI TRADISI DAN MODERN



Pakem adalah suatu ketetapan atau aturan yang sudah ada sejak nenek moyang kita untuk berfikir dan berperilaku dalam bermasyarakat. Dalam bidang kesenian, pakem ini adalah ketetapan-ketetapan atau aturan-aturan yang sudah disepakati untuk menghasilkan sebuah karya dalam bidang kesenian. Pakem ini biasanya berlaku pada kesenian-kesenian tradisional yang memang banyak terpengaruh oleh pakem.
Pakem itu sendiri muncul dengan banyak istilah yang mewakili dari pakem tersebut,  atau kata lain dari pakem. Dimana nama-nama lain tersebut adalah hasil dari Falsafah Pengalaman Kearifan. Nama-nama tersebut adalah sebagai berikut:
ü  Kesepakatan.
ü  Konvensi.
ü  TOR (Tern of Reference)
ü  Aturan
ü  Tata tertib
Di dalam pakem tradisi bukannya tidak mengalami perubahan, tetapi pakem tradisi ini mengalami perubahan secara lamban. Berbeda dengan pakem modern, ia mengalami perubahan yang sangat cepat, hal ini karena adanya faktor-faktor yang dapat merubah pakem itu sendiri, diantaranya adalah teknologi, kondisi, dsb. Sebuah pakem dapat berubah itu memerlukan waktu untuk mendapat persetujuan dan mufakat dari para petinggi desa dan sesepuh desa itu (jika dalam lingkup adat istiadat), dan jika dalam kesenian adalah para seniman senior dan para pengamat seni yang sudah ahli dibidang kesenian.
Pakem mulanya ada pada kesenian tradisi khususnya dalam bidang keseni rupaan, namun tidak dipungkiri pada zaman modern ini juga terdapat pakem-pakem dalam berkesenian. Namun, di zaman modern ini sudah banyak pakem-pakem yang ditinggalkan untuk mendapat kebebasan dalam berkesenian. Tetapi tidak semua pakem itu ditinggalkan atau dirubah untuk memperoleh kebebasan dalam berkesenian. Untuk itu, berikut kita ulas perbedaan seni rupa tradisional dan modern.
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan. Seni tradisional dibuat utamanya untuk kegunaan, lebih dari estetika. Seni tradisional biasanya hanya mengacu pada suatu kebudayaan tertentu dan berbeda antara satu dengan yang lain, walaupun terkadang bisa sama karena pengaruh kebudayaan. Keragaman lokasi geografis dan keragaman jenis seni tradisional tidak memungkinkan untuk mendeskripsikannya secara keseluruhan.
Dalam seni rupa tradisional dan seni rupa modern terdapat perbedaan yang signifikan. Namun masih terdapat beberapa persamaan  baik berupa gaagsan, corak, gaya, media, dan teknik.
Perbedaan yang dapat kita amati secara langsung adalah dalam segi penciptaan karya seni tersebut. Pada seni rupa tradisional, dalam hal penciptaan  karya  seninya lebih terikat dan harus mematuhi aturan yang ada atau pakem-pakem yang sudah ada. Dalam kata lain karya seni tradisional hanya semata-mata untuk kepentigan sosioreligi. Karya seni tradisional bisa di simpulkan masih terikat pada kebudayaan di sekitarnya.
Corak karya seni rupa tradisional selalu berkaitan pada maksud tertentu yang dikaitkan dengan fungsi, khususnya symbol-simbol yang digunakan sebagai cara untuk menginterpretasikan keberadaan alam dari atas dan bawah. Corak karya seni rupa tradisional juga mengajarkan tentang keindahan visual dan kepuasan pribadi. Bentuk karya seni yang bercorak tradisional biasanya selalu menggunakan bentuk-bentuk gambar atau patung dengan motif yang sama.  Karena hanya terdapat pada daerah tertentu dan berbeda dengan daerah lainnya maka hal ini  menjadikan suatu ciri khas ragam hias daerah. Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat kalian jumpai sebagai hiasan  (ornamen) benda-benda kerajinan tangan seperti keramik, anyaman, pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lain-lain. Kehidupan di pedalaman seperti gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias yang sering dijumpai seperti buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak.  Sedangkan bagi masyarakat pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam hiasnya  dari bentuk-bentuk seperti ikan, ombak, perahu, karang dan sebagainya.
Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama yaitu hewan, tumbuhan dan manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan bentuk yang berbeda.  Hal ini tergantung pada kreatifitas masyarakat daerah tersebut. 
Banyak hasil karya dari seni tradisional yang beraneka ragam dari bentuk, ukuran media bahan, dsb. Berikut adalah beberapa conto hasil karya dari seni tradisional:
Ø  Wayang kulit,

static.panoramio.com/photos/large/53864852.jpg

Ø  Wayang golek, 
http://static1.demotix.com/sites/default/files/imagecache/a_scale_large/1600-7/photos/1646987.jpg
Ø  Wayang beber, 
http://dickiesetiawan.com/wp-content/uploads/2012/08/WAYANG-BEBER1.jpg
Ø  Ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, 
http://www.festivaldanautoba.com/mod/news/images/normal/2959190f75a7978e113ef1dffaea3676.jpg
Ø  Batik, 
Ø  Songket, dan lain-lain.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/88/Bamboofabric.gif
Selain hasil karya dari seni tradisional yang beraneka ragam, berikut kita ulas adalah cirri-ciri dari seni tradisional, diantaranya adalah:
·         Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
·         Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
·         Bersifat distinktif, antara kebudayaan satu dengan yang lain berbeda
·         Mengutamakan kegunaan, lebih dari estetika
·         Dianggap naïf  karena tidak mengindahkan kaidah seni
·         Bersifat impulsif, hanya spontanitas saja
·         Tidak terpengaruh aliran dalam akademisi dan ruang lingkup seni murni
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Hasil karya ini lahir bukan karena didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang paling pokok, melainkan oleh kebutuhan spiritualnya, untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaannya.
Setiap karya seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni modern cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Seorang seniman modern akan melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai objek lukisan seolah-olah seperti baru saja objek itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern dan bahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.
Perkembangan jaman membawa akibat perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan sosial suatu masyarakat.  Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan maupun gaya penyajian karya seni suatu daerah.  Jenis karya seni maupun pola ragam seni rupa tradisional sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik sebagian maupun keseluruhan bentuknya.
Banyak bermunculan para seniman modern yang terkenal. Berikut hasil karya beberapa seniman modern khususnya dalam bidang seni lukis, diantaranya adalah:
ü  Lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman,
ü  lukisan karya Basuki Abdullah, 
ü  Lukisan karya Affandi,
ü  Lukisan karya  S.Soedjojono.
Selain hasil karya dari seni tradisional yang beraneka ragam, berikut kita ulas adalah cirri-ciri dari seni tradisional, diantaranya adalah:
o   Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
o   Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
o   Minimalis
o   Rasionalitas/Rationality
o   Dominant bentuk-bentuk geometris
o   Tidak ada unsur ornament
o   Univeesal
o   Fungsionalitas diprioritaskan
o   Orisinalitas/kemurnian/purity
o   Penguatan dalam konsep
o   Kreativitas 
o   Memutus hubungan dengan sejarah
Seni tradisional memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan seni modern. Barikut beberapa perbedaan antara seni tradisional dan seni modern, diantaranya adalah:
a.       Tradisional
ü  Menggunakan alat – alat tradisional
ü  Hasil seninya lebih alami
ü  Selalu berkaitan pada pakem - pakem tertentu yang dikaitakan dengan fungsi (khususnya simbol –simbol sebagai interprestasi dari keberadaan alam atas dan bawah)
ü  Penciptaannya selalu berdasarkan filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bias berupa aktivitas religious maupun seremonial.
ü  Fungsi seni rupa tersebut semata – mata mengambil keindahan dari seni rupa tersebut.
b.      Modern
ü   Menggunakan alat – alat modern
ü  Hasil seninya tidak alami
ü  Terbebas dari pakem – pakem tertentu, bias tamoil dengan berbagai corak dan gaya sebagai pemenuhan kebutuhan ekspresi si seniman.
ü  Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
ü  Modern itu bias diapresiasikan dengan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar