Pakem adalah suatu
ketetapan atau aturan yang sudah ada sejak nenek moyang kita untuk berfikir dan
berperilaku dalam bermasyarakat. Dalam bidang kesenian, pakem ini adalah
ketetapan-ketetapan atau aturan-aturan yang sudah disepakati untuk menghasilkan
sebuah karya dalam bidang kesenian. Pakem ini biasanya berlaku pada
kesenian-kesenian tradisional yang memang banyak terpengaruh oleh pakem.
Pakem itu sendiri
muncul dengan banyak istilah yang mewakili dari pakem tersebut, atau kata lain dari pakem. Dimana nama-nama
lain tersebut adalah hasil dari Falsafah Pengalaman Kearifan. Nama-nama
tersebut adalah sebagai berikut:
ü Kesepakatan.
ü Konvensi.
ü TOR
(Tern of Reference)
ü Aturan
ü Tata
tertib
Di dalam pakem tradisi
bukannya tidak mengalami perubahan, tetapi pakem tradisi ini mengalami
perubahan secara lamban. Berbeda dengan pakem modern, ia mengalami perubahan
yang sangat cepat, hal ini karena adanya faktor-faktor yang dapat merubah pakem
itu sendiri, diantaranya adalah teknologi, kondisi, dsb. Sebuah pakem dapat
berubah itu memerlukan waktu untuk mendapat persetujuan dan mufakat dari para
petinggi desa dan sesepuh desa itu (jika dalam lingkup adat istiadat), dan jika
dalam kesenian adalah para seniman senior dan para pengamat seni yang sudah
ahli dibidang kesenian.
Pakem mulanya ada pada
kesenian tradisi khususnya dalam bidang keseni rupaan, namun tidak dipungkiri
pada zaman modern ini juga terdapat pakem-pakem dalam berkesenian. Namun, di
zaman modern ini sudah banyak pakem-pakem yang ditinggalkan untuk mendapat
kebebasan dalam berkesenian. Tetapi tidak semua pakem itu ditinggalkan atau
dirubah untuk memperoleh kebebasan dalam berkesenian. Untuk itu, berikut kita
ulas perbedaan seni rupa tradisional dan modern.
Seni tradisional adalah unsur
kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa
tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di
daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang
mirip antara dua daerah yang berdekatan. Seni tradisional dibuat utamanya untuk kegunaan, lebih dari
estetika. Seni tradisional biasanya hanya mengacu pada suatu kebudayaan
tertentu dan berbeda antara satu dengan yang lain, walaupun terkadang bisa sama
karena pengaruh kebudayaan. Keragaman lokasi geografis dan keragaman jenis seni
tradisional tidak memungkinkan untuk mendeskripsikannya secara keseluruhan.
Dalam seni rupa
tradisional dan seni rupa modern terdapat perbedaan yang signifikan. Namun
masih terdapat beberapa persamaan baik
berupa gaagsan, corak, gaya, media, dan teknik.
Perbedaan yang
dapat kita amati secara langsung adalah dalam segi penciptaan karya seni
tersebut. Pada seni rupa tradisional, dalam hal penciptaan karya
seninya lebih terikat dan harus mematuhi aturan yang ada atau
pakem-pakem yang sudah ada. Dalam kata lain karya seni tradisional hanya
semata-mata untuk kepentigan sosioreligi. Karya seni tradisional bisa di
simpulkan masih terikat pada kebudayaan di sekitarnya.
Corak karya seni rupa tradisional selalu berkaitan pada
maksud tertentu yang dikaitkan dengan fungsi, khususnya symbol-simbol yang
digunakan sebagai cara untuk menginterpretasikan keberadaan alam dari atas dan
bawah. Corak karya seni rupa tradisional juga mengajarkan tentang keindahan
visual dan kepuasan pribadi. Bentuk karya seni yang bercorak tradisional
biasanya selalu menggunakan bentuk-bentuk gambar atau patung dengan motif yang
sama. Karena hanya terdapat pada daerah tertentu dan berbeda dengan
daerah lainnya maka hal ini menjadikan suatu ciri khas ragam hias daerah.
Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat kalian jumpai sebagai
hiasan (ornamen) benda-benda kerajinan tangan seperti keramik, anyaman,
pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lain-lain. Kehidupan di pedalaman seperti
gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias yang sering dijumpai seperti
buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak. Sedangkan bagi masyarakat
pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam hiasnya dari bentuk-bentuk
seperti ikan, ombak, perahu, karang dan sebagainya.
Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama
yaitu hewan, tumbuhan dan manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan
bentuk yang berbeda. Hal ini tergantung pada kreatifitas masyarakat
daerah tersebut.
Banyak hasil karya dari seni tradisional yang beraneka ragam
dari bentuk, ukuran media bahan, dsb. Berikut adalah beberapa conto hasil karya
dari seni tradisional:
Ø Wayang
kulit,
static.panoramio.com/photos/large/53864852.jpg |
Ø Wayang
golek,
http://static1.demotix.com/sites/default/files/imagecache/a_scale_large/1600-7/photos/1646987.jpg |
Ø Wayang
beber,
http://dickiesetiawan.com/wp-content/uploads/2012/08/WAYANG-BEBER1.jpg |
Ø Ornamen pada
rumah-rumah tradisional di tiap daerah,
http://www.festivaldanautoba.com/mod/news/images/normal/2959190f75a7978e113ef1dffaea3676.jpg |
Ø Batik,
Ø Songket, dan
lain-lain.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/88/Bamboofabric.gif |
Selain hasil
karya dari seni tradisional yang beraneka ragam, berikut kita ulas adalah
cirri-ciri dari seni tradisional, diantaranya adalah:
·
Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah
aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun
seremonial/istanasentris.
·
Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
·
Bersifat
distinktif, antara kebudayaan satu dengan yang lain berbeda
·
Mengutamakan
kegunaan, lebih dari estetika
·
Dianggap
naïf karena tidak mengindahkan kaidah
seni
·
Bersifat
impulsif, hanya spontanitas saja
·
Tidak
terpengaruh aliran dalam akademisi dan ruang lingkup seni murni
Seni rupa modern adalah seni rupa
yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap
berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Hasil karya ini lahir
bukan karena didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang paling
pokok, melainkan oleh kebutuhan spiritualnya, untuk melengkapi dan menyempurnakan
derajat kemanusiaannya.
Setiap karya seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni modern cenderung
mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Seorang seniman modern akan melihat dunia yang
sedang dihadapinya sebagai objek lukisan seolah-olah seperti baru saja objek
itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern dan bahkan
menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.
Perkembangan jaman membawa akibat
perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan sosial suatu masyarakat.
Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan maupun gaya penyajian
karya seni suatu daerah. Jenis karya seni maupun pola ragam seni rupa
tradisional sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik sebagian maupun keseluruhan
bentuknya.
Banyak bermunculan para seniman
modern yang terkenal. Berikut hasil karya beberapa seniman modern khususnya
dalam bidang seni lukis, diantaranya adalah:
ü Lukisan karya Raden Saleh Syarif
Bustaman,
ü lukisan karya Basuki Abdullah,
ü Lukisan karya Affandi,
ü Lukisan karya S.Soedjojono.
Selain hasil karya dari seni
tradisional yang beraneka ragam, berikut kita ulas adalah cirri-ciri dari seni
tradisional, diantaranya adalah:
o
Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah
filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
o
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
o
Minimalis
o
Rasionalitas/Rationality
o
Dominant
bentuk-bentuk geometris
o
Tidak
ada unsur ornament
o
Univeesal
o
Fungsionalitas
diprioritaskan
o
Orisinalitas/kemurnian/purity
o
Penguatan
dalam konsep
o
Kreativitas
o
Memutus
hubungan dengan sejarah
Seni
tradisional memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan seni modern.
Barikut beberapa perbedaan antara seni tradisional dan seni modern, diantaranya
adalah:
a. Tradisional
ü Menggunakan alat – alat tradisional
ü Hasil seninya lebih alami
ü Selalu berkaitan pada pakem - pakem
tertentu yang dikaitakan dengan fungsi (khususnya simbol –simbol sebagai
interprestasi dari keberadaan alam atas dan bawah)
ü Penciptaannya selalu berdasarkan
filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bias berupa aktivitas religious
maupun seremonial.
ü Fungsi seni rupa tersebut semata –
mata mengambil keindahan dari seni rupa tersebut.
b. Modern
ü Menggunakan alat – alat modern
ü Hasil seninya tidak alami
ü Terbebas dari pakem – pakem
tertentu, bias tamoil dengan berbagai corak dan gaya sebagai pemenuhan
kebutuhan ekspresi si seniman.
ü Konsep penciptaannya tetap berbasis
pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak
terbatas.
ü Modern itu bias diapresiasikan dengan
yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar