“Puzzle
Kaligrafi”
v Tema : “Puzzle
Kaligrafi”
v Judul :
ALLAH
v Konsep :
Karya ini terinspirasi dari “Puzzle”
mainan anak-anak yang biasanya bergambar karakter kartun. Berdasarkan
pengertian “intermedia” yaitu keragaman bahan atau gabungan dari beberapa bahan
yang digabung menjadi satu karya. Dalam karya ini, saya akan menggabungkan
bahan antara plat logam (kuningan) dengan kertas bekas. Sesuai dengan temanya
yaitu “Puzzle Kaligrafi”, saya akan membuat kaligrafi yang saya
potong-potong menjadi puzzle yang terbuat dari plat logam (kuningan) dan
bingkainya terbuat dari kertas bekas. Dalam pembuatan kaligrafi ini saya akan
menggabungkan beberapa teknik untuk menghasilkan karya dengan gabungan teknik.
Teknik-teknik yang digunakan diantaranya adalah etsa, kerawang, dan ukir tekan.
Selain dari plat logam (kuningan) yang dibuat Puzzle, saya juga
mengibaratkan Puzzle ini adalah
gabungan dari beberapa teknik pembuatannya. Mengapa saya memilih tema Puzzle
ini dalan karya ini, awalnya saya menginginkan yang beda karena selama ini saya
melihat Puzzle yang umum terbuat dengan menggunakan satu teknik dan
gambarnya kebanyak menggunakan karakter-karakter kartun saja. Dan saya memilih
kaligrafi karena selama ini saya juga melihat kaligrafi hanya datar-datar
begitu saja. Karena itu, terbuatlah karya yang menggabungkan beberapa bahan dan
juga teknik dalam pembuatannya. Karya ini dibuat bermaksud untuk membuat karya
yang unik dan berbeda dengan karya-karya yang lainnya. Oleh karena itu
tebuatlah karya dengan tema “Puzzle Kaligrafi” ini.
v Alat dan Bahan Pembuatan:
Ø Alat : 1. Cutter/ Gunting
2. Gergaji Triplek
3. Penggaris
4. Tang
5. Paku
6. Paku Tumpul
7. Palu Kayu
Ø Bahan : 1. Plat
Logam (Kuningan
2. Kertas Bekas
3. Feri Klorida
4. Skotlet
5. Lem Kayu
6. Braso atau Autosol
7. Solasi
v Cara Pemuatan:
ü Secara umum:
Tahap awal adalah membuat sket
kaligrafi pada kertas HVS yang akan kita salin nanti ke plat logam (kuningan).
Plat logam (kuningan) dipotong sesuai dengan ukuran sket yang sudah dibuat
tadi, dan kemudian potong-potong sesuai dengan keinginan untuk memebuat Puzzlenya.
Setelah itu potong-potong sket tadi sesuai gengan plat logam (kuningan) dan
temple sket tadi sesuai dengan ukurannya. Kemudian setelah selesai bentuk plat
tersebut dengan beragan teknik untuk membuat bentuk yang berbada-beda.
Selanjutmya bersihkan plat tadi dan kemudian lap dengan campuran braso atau
autusol untuk memperkilap plat tersebut yang sudah selesai dibentuk. Dan
terakhir, temple plat-plat tadi diatas bubur kertas yang sudah dikeringkan
sebagai bingkainnya.
ü Cara pembuatan dengan teknik kerawang:
Ø Membuat sket diatas kertas
Ø Temple sket yang sudah jadi tadi di atas permukaan platnya
Ø Setah itu, lubangi bagian-bagian tertentu untuk mempermudah mata
gergajinya masuk dan mempermudah menggergaji pada bagian-again yang di dalam
sehingga mudah dijangkau
Ø Selanjutnya adalah proses penggergajian
Ø Setelah selasai, bersihkan plat tadi kemudian oleskan braso atau
autosol agar mengkilap
Ø Terakhir adalah perangkaian atau penempelan plat-plat yang sudah
tadi pada bubur kertas yang sudah kering untuk menjadi bingkainya.
ü Cara pembuatan dengan teknik ukir tekan:
Ø Membuat sket diatas kertas
Ø Temple sket yang sudah jadi tadi di atas permukaan platnya
Ø Kemudian ukir garis-garis konturnya dengan menggunakan cuter atau
pahat
Ø Setelah itu lepas kertas sket yang sudah selesai diukir tadi,
kemudian tekan-tekan bagian-bagian yang yang ingin kita cembungkan dengan
menggunakan paku-paku yang ditumpulkan atau dengan menggunakan kayu yang pada
ujungnya dibuat dengan setengah lingkaran
Ø Setelah selesai buat tekstur pada bagiab latar belakangnya dengan
menggunakan paku tumpul yang ketok-ketok menggunakan palu kayu
Ø Setelah selasai, bersihkan plat tadi kemudian oleskan braso atau
autosol agar mengkilap
Ø Terakhir adalah perangkaian atau penempelan plat-plat yang sudah
tadi pada bubur kertas yang sudah kering untuk menjadi bingkainya.
ü Cara pembuatan dengan teknik etsa:
Ø Membuat sket diatas kertas
Ø Temple sket yang sudah jadi tadi di atas permukaan plat yang sudah
dilapisi dengan skotlet
Ø Setelah itu, pada bagian belakang platnya lapisi dengan solasi
bening atau dengan skotlet untuk menghindari pengikisan pada bagian belakang
Ø Kemudian ukir garis-garis konturnya dengan menggunakan cuter
Ø Setelah itu, lepas kertas sket dan skotlet yang sudah selesai
diukir tadi agar terlihat perbedaannya antara yang akan terkikis nanti pada
saat perendaman dengan yang tidak. Yang terkikis adalah bagian yang tidak
dilapisi skotlet. Masuk pada proses perendaman
Ø Setelah itu, proses perendaman plat tadi dengan feri klorida yang
dicampur dengan air. Lama proses perendaman ini tegantung pada ketebalan
platnya. Semakin tebal semakin lama da juga banyak – sedikitnya feri klorida
yang digunakan di dalamnya. Proses ini selalu diamati agar plat logamnya tidak
habis terkikis semua
Ø Setelah selesai proses ini, kemudian bersihkan plat tadi dengan air
bersih
Ø Untuk lebih memperjelas perbedaan antara yang terkikis atau tidak
bias di cat dengan warna agar lebih terlihat perbedaannya, setelah itu lepas
skotlet-skotlet yang menempel pada permukaan platnya
Ø Setelah selasai, bersihkan plat tadi kemudian oleskan braso atau
autosol agar mengkilap
Ø Terakhir adalah perangkaian atau penempelan plat-plat yang sudah
tadi pada bubur kertas yang sudah kering untuk menjadi bingkainya.
ü Cara pembuatan bubur koran:
Ø Rendam Koran atau kertas bekas
Ø Aduk hingga ancur dengan halus
Ø Kemudian cetak menggunakan cetakan dan langsung jemur hingga
benar-benar kering
Ø Dan terakhir temple dengan logam yang sudah jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar